Dampak ketergantungan berlebihan terhadap pupuk kimia terhadap tanah

1. Pupuk kimia tidak mengandung bahan organik dan asam humat. Oleh karena itu, setelah penggunaan pupuk kimia dalam jumlah besar, struktur agregat tanah rusak karena kekurangan bahan organik dan bahan humat, sehingga terjadi pemadatan tanah.
2. Rendahnya tingkat pemanfaatan pupuk kimia. Misalnya pupuk nitrogen bersifat mudah menguap dan tingkat pemanfaatannya hanya 30%-50%. Pupuk fosfor aktif secara kimia dan tingkat pemanfaatannya lebih rendah, hanya 10%-25%, dan tingkat pemanfaatan kalium hanya 50%.
3. Pertumbuhan tanaman memerlukan unsur mikro yang beragam, dan komposisi pupuk kimia secara umum tunggal, sehingga dapat dengan mudah menyebabkan ketidakseimbangan unsur hara pada tanaman dan menurunkan kualitas sayur-sayuran dan buah-buahan.
4. Penggunaan pupuk kimia secara berlebihan dapat dengan mudah menyebabkan kandungan nitrat pada sayuran melebihi standar. Jika digabungkan dengan zat lain akan membentuk zat karsinogen dan membahayakan kesehatan manusia.
5. Penggunaan pupuk kimia secara ekstensif juga menyebabkan banyak kematian bakteri menguntungkan tanah dan cacing tanah.
6. Penggunaan pupuk kimia yang tidak efisien dalam jangka panjang seringkali menyebabkan penumpukan unsur-unsur tertentu secara berlebihan di dalam tanah dan perubahan sifat fisik dan kimia tanah sehingga mengakibatkan pencemaran lingkungan.
7. Semakin banyak pupuk kimia yang digunakan, semakin rendah keunggulan geografisnya, dan semakin bergantung pada pupuk kimia, sehingga membentuk lingkaran setan.
8. Sepertiga petani di negara ini melakukan pemupukan berlebihan pada tanaman mereka, sehingga meningkatkan investasi petani dalam pertanian, menjadikan fenomena “peningkatan produksi namun tidak meningkatkan pendapatan” menjadi semakin serius.
9. Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan menyebabkan sifat-sifat hasil pertanian menjadi buruk, mudah busuk, dan sulit disimpan.
10. Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan dapat dengan mudah menyebabkan tanaman tumbang, sehingga produksi gabah berkurang, atau timbulnya hama dan penyakit.